Manusia Dan Evolusi Teknologi

Faintus Jeharis
Co.Keorganisasian Gmni Fisip Unitri Malang
Ditengah perubahan duniawi sangat maju dan berkembang pesat khususnya dibidang teknologi informasi dan komunikasi, kondisi ini memicukan banyak perubahan-perubahan yang sangat signifikan terhadap  pola pikir dan mentalitas seseorang untuk menerima segala teknologi dan informasi dari luar dirinya. Dalam hal ini, memicukan perubahan egoisme dalam keperibadian seseorang karena sifat keindividualistik yang sangat nampak bahkan menimbulkan kurangnya asupan lingkungan disekitarnya secara sosial. Perkembangan duniawi membutuhkan mentalitas dan pendirian yang kuat untuk menyaring berbagai pemahaman dari luar khususnya dalam hal teknologi dan informasi, ditekankan bagi setiap insan manusia yang menggunakan berbagai macam alat elektronik agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kebutuahan khususnya dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) .
Kemudian, cara kerja dari perkembangan teknologi memungkinkan pemahaman manusia untuk memahami gejala dan perkembangan dunia disekitarnya secara utuh dan jelas karena manusia sejatinya adalah mahkluk sosial yang memfokuskan pada gejala perubahan dan pranata sosial lingkungan. Jika dunia merupakan kehendak, maka dunia adalah tempat untuk melakukan sesuatu perubahan. Keinginan tidak selalu terhingga, sedangkan pemenuhanya selalu terbatas hal ini memicukan dampak dan setiap orang merasa dirinya bebas dan mengira bisa melakukan apa saja, bahkan untuk merubah perilaku dan cara hidupnya sendiri,  ini merupakan pengaruh dari perkembangan teknologi yang sangat besar terhadap pola pikir seseorang.
Bentuk paling rendah dari seluruh kehidupan berasal dari kehendak, dan tanpa pengetahuan, manusia kebanyakan adalah sebagian kehendak dan sedikit pengetahuan untuk menyaring segala perubahan dari luar melalui informasi yang menghantam dan menobrak-abrik dirinya. Kesukaan kita pada esensi, seperti pada puisi dan lukisan, diperoleh dari kotemplasi tentang objek begitupun dengan potret seseorang  untuk memahami duniawi secara universal melalui perkembangan dan perubahan  yang sangat pesat khususnya pada perkembangan potensial untuk memahami arus perkembangan duniawi.
Pembebasan pengetahuan dari tugasnya untuk melayani kehendak, dan keterlupaan pada diri sendiri serta keinginan-keinginan materilnya, serta diangkatnya fungsi jiwa untuk merenungkan hal-hal yang esensial dan universal. Objek ilmu adalah yang universal, yang berisi banyak partikular. Ibarat seperti sebuah karya seni dikatakan berhasil kalau ia menghadirkan hal-hal yang positif dalam kehidupan manusia atau sesuatu yang universal. Oleh sebab itu, seni lebih agung ketimbang ilmu karena ilmu dijalankan dengan akumulasi dan penalaran yang keras dan hati-hati, sedangkan seni mencapai tujuanya lewat intuisi dan presentasi. Ilmu berdampingan dengan bakat, seni membutuhkan kejeniusan.
            Dalam kaitannya hal ini, perkembangan duniawi mengantarkan pemahaman manusia untuk mengarahkan ke hal-hal yang kongkrit serta mudah untuk terpenuhi. Munculnya Ilmu pengetahuan dan Teknologi membawakan perubahan yang amat besar terhadap kehidupan secara menyeluruh dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan yang seutuhnya dan terakumulasi secara akal sehat.
Interprestasi Sarte(2003) tentang ego dan kesadaran yang dihubungkan dengan eksitensi dalam diri manusia, meskipun demikian terdapat perbedaan yang mencolok diantara pemahaman dalam mengartikan eksitensi untuk menunjukan kesadaran yang konkret dalam aktivitasnya manusia.
Teknologi informasi dewasa ini dibidang informasi sangat cepat dan  dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan berbagai aktivitas atau pekerjaan dalam sebuah organisasi. Teknologi sistem informasi akan mempercepat transformasi informasi yang sesungguhnya merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kedinamisan kehidupan manusia. Kemapuan bersaing dalam berbagai aspek kehidupan manusia ditentukan oleh seberapa besar kemapuan mengakses informasi yang cepat, tepat dan akurat. Keterlambatan dalam mengakses informasi berarti kekalahan dalam berkompetisi. Dalam suatu organisasi kelengkapan kepemilikan sarana dan prasarana informasi yang sesungguhnya memberikan keuntungan bagi kita untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dalam rangka mengendalikan proses kegiatan dalam organisasi yang bersangkutan.
Teknologi komunikasi sesungguhnya sangat mendukung aktivitas atau kegiatan kegiatan manusia, karena setiap manusia dalam kehidupanya dapat menciptakan komunikasi yang harmonis baik sesama teman ataupun dalam kelompok kehidupan sosialnya.



Memperingati Dies natalis GMNI ke-65 Tahun “Bangsa Menanggapi Revolusi 4.0”


Perayaan Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Kampus Unitri tepanya di ruangan C.11 ,Minggu (24/3).
Dewan Pimpinan Komisariat Fisip Unitri Malang merangkaiakan momem disnatalis GMNI dengan Focus Group Discation (FGD) yang di hadiri oleh setiap delegasi setiap komisariat GMNI cabang Malang,yaitu: Komisariat Pertanian Unitri,Saintek Kanjuruhan,Wisnu Wardana.
Di bawakan oleh Alumni Unmer Wenseslaus Fatlolon,SE Sebagai pengantar dalam dialog antara komisariat dan kader GMNI tesebut. Acara yang bertemakan”Bangsa Menanggapi Revolusi 4.0”itu di awali dengan sambutan-sambutan.
Viktorius Dala menjelaskan dalam sambutannya menjelaskan tema ini sebagai bentuk respon Organ gerakan dalam menanggapi kehadiran Revolusi 4.0 yang masih hangat di bicarakan disetiap lingkungan Organasasi gerakan karena  Revolusi 4.0 tentu juga sangat berdampak bagi  masyarakat yang belum siap   menerima kehadiran revolusi 4.0 ini karena secara sumber daya manusia belum siap menerimannya,dan begitu juga dengan infrastruktur terutama dalam hal jaringan/teknologi di daerah tertentu.
Dalam kajian yang di sampaikan oleh Wenseslaus Fatlolon,SE . selaku sebagai pengantar awal, Revolusi 4.0 merupakan suatu peperangan modal, ideologi pancasila ditengah dikecambuki oleh revolusi 4.0. lalu bagaimana untuk menanggapi untuk merubah probit oriented yang menguntukan segelintir orang dalam konteks ini adalah kacamata GMNI.
Dengan harapan bahwa nilai kritis yang di lembagakan yang terilhami oleh ideologi gerakan itu sendiri harus ada ruang kajian khusus tentang cyber. konteks revolusi harus ada kawalan yaitu kurikulum yang jelas.
Dari komisariat saintek kajuruhan Tan,menanggapi revolusi 4.0 ini dari dua aspek,aspek positif dan negati.beliau menekankan pada organisasi GMNI bahwa kita harus menanamkan benih-benih Marhaenisme melalui Network society,tetapi terlebih dahulu membenahi regulasi atau sistem dari sebuah lembaga serta pengembangan sumber daya manusia terlebih pada tubuh GMNI itu sendiri.
Lanjut yang disampaikan oleh Bung Herman delegasi dari komisariat Wisnu, dalam konteks pergerakan mari rapatkan barisan terutama dalam hal penyadaran (Mactvorming) untuk menanggapi revolusi 4.0 ini.
Dengan adanya revolusi 4.0 harus di iringi dengan sebuah program yaitu haru di kurikulumkan dan untuk infrastruktu di benahi,indonesia di serangi oleh kebijakan global yang dimana indonesia sebagai konsumtif.
Harapan dari Didy Gandur Ketua  GMNI komisariat fisip unitri dari hasil diskusi ini dapat memberikan pencerahan yang baru bagi organ gerakan terutama dalam hal kratifitas dalam teknologi dan melakukan konsep penyadaran (Macvorming) lewat media karena tuntutan Zaman kita Online maka kita hidup.


Youngki Menyampaikan permohonan maaf




Senin 26 11 2018, seperti yang di kutip dari akun WA nya, yongki menyampaikan permohonan maaf atas koment-koment yang tidak efektif di akun FBnya, hal ini di sebabkan karena ada yang membajak akun Fbnya.

Mantan ketua komisisariat gmni fisip unitri ini, mengaku menyesal atas kejadian itu,

"saya menyesal dengan kejadian ini, tetapi saya ingin menyampikan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini",tutur yongki.

Namun bagi yongki hal ini tidak menjadi suatu masalah, hanya kemudian permohonan maaf yang di sampaikannya sangat perlu untuk mengkarifikasi masalah tersebut, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman.

" sebenarnya tidak ada masalah hanya perlu adanya klarifikasi biar tidak terjadi salah paham", tutup yongki kepada kami.

Ada Setan Dalam Kekuasaan ?, Oleh Bung Youngki

gambar ilustrasi
Dalam sebuah diskusi kecil, ada seorang teman ku yang bertanya kepada ku soal setan ada di mana ?, jawabanku sederhana setan itu ada di dalam kekuasaan, ya untuk apa kita harus terjebak dengan ruang kekuasaan, kalau hanya menindas orang lain, tanpa mengaplikasikan kekuasaan itu demi kebutuhan umum, melainkan kekuasaan hanya di peruntungkan demi kepentingan pribadi, maka sekali lagi saya katakan bahwa kita telah terjebak dengan cobaan setan yang ada dalam kekuasaan itu.

Setan menurut Ibnu Katsir menyatakan bahwa setan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan, dari pendapat diatas maka dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa setan adalah, mahkluk yang berusaha menggoda manusia ke arah yang bersifat kejelakan, seperti yang di kutaip di dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), mengartikan setan sebagai roh jahat yang selalu menggoda manusia supaya berlaku jahat. 

Dengan demikian ketika kita membayangkan bahwa setan itu ada di dalam kekuasaan dan mencoba menggoda manusia apa yang akan terjadi jika manusia terjebak pula dengan godaan setan tersebut, ya seperti yang kita saksikan bersama hari ini, ada sebagian kelompok manusia yang terjebak dengan santet kekuasaan, tanpa di sadari mereka terperangkap dalam godaan setan, artinya setan berhasil menjamah manusia dengan tawaran kekuasaan, setan tauh bahwa demi menguasai manusia maka prodak kekuasaan sebagai variabel yang seksi harus di tawarkan.

Dalam perkembangan dunia hari ini, kekuasaan sering ramai di perebutkan, ibarat sedang terjadi suatu sayembara, namun kita mesti nya menyadari dalam sayembara menang kalah dalam itu adalah hal yang biasa karena yang di utamakan adalah sportifita, lantas hal itu tidak terjadi, di hari ini yang kalah menyusun konsep untuk membangun jalur yang baru, seakan tidak menerima kekahlaannya, dan yang menangpun menjadi egois dan sombong. aneh tapi nyata, rakyat tehanyut dalam dua perairan yang berbeda, sehingga rakyat kadang pasrah mau di bawah ke mana arusnya, mereka hanya mengikuti arah arus itu.

Sering kita temukan sifat para publik figur yang terperangkap dengan godaan setan akan kekuasaan dalam kehidupan sehari-hari, akhirnya yang tidak kita inginkan terjadi bisa saja dapat terjadi, kata prof mafud kita sedang tersandra akan kejahatan, apa saja kejahatan-kejahatan itu, contoh sederhanan nya adalah, money politik, pengubar kebenciaan, pemfitaan SARA, dan masih banyak lagi, mengapa hal itu dapat terjadi, karena sesungguhnya kita tak beriman, iman yang kita miliki tidak seutuhnya melebur dalam akhlak dan budi nurani kita, sehingga kita mudah di tahklukan oleh setan yang datang dengan berbagai tawaran-tawaran kejahatan. 

Setan ada dalam Panggung kekuasaan ia telah membuka ruang pertarungan yang dasyat, manusia semacam terhipnotis sehingga rela melakukan apa saja baik halal maupun tidak halal demi mencapai kemenangan dalam pertarungan. semburan api kualitas dan sportifitas telah di matikan dengan lautan keserahkaan, akhlak dan nurani, di timbun dengan kemunafikan di depan publik. seperti acara layar kaca yang penuh dengan sandiwara dan rakyat sebagai penontonnya.

Sumbangsi atau kontribusi pemikiran larut dalam perdebatan yang sengit tanpa menghasilkan solusi serta tindakan nyata dari semua itu, rakyat terbelnggu akan semua itu, mereka sedang dalam penantian dan harapan datangnya pemimpin yang super hero, yang itdak terperangkap akan godaan setan untuk menyelamtkan mereka, bukankah ini sebuah harapan yang mulia ?, maka jika kita berniat menjadi pemimpin, jadilah pemimpin yang tidak terperangkap dengan godaan setan, jadilah pemimpin yang beriman berahklak yang bbaik dan berbudi nurani, dan jadilah pahlawan bagi rakyat mu, jangan jadi pemimpin yang suka mengubar kebencian, jangan jadi pemimpin yang mau menghalalkan segala cara demi kepentingan pribadi mu, janganlah jadi pemimpin yang menggunakan kekuasaan untuk menindas rakyat mu, karena Tuhan akan menghukum mu di akhirat sesuai tindakan kejahatanmu.


Melawan Lupa Demi Mewujudkan Sosialisme Indonesia, Oleh Bung Youngki

Foto PPAB 18-11-2018
Tema diatas diangkat pada saat pekan penerimaan anggota baru (PPAB) gerakan mahasiswa nasional indonesia (GmnI) komisariat Fisip UNITRI pada minggu 18-11-2018, alasan panitia pelaksana PPAB mengangkat tema ini adalah di karenakan generasi bangsa hari ini hampir sebagian besar tidak lagi memaknai jasmerah, dengan kondisi bangsa yang sangat memprihantinkan di hari ini, masih banyak pemuda yang sibuk memperdebatkan hal-hal yang tidak beresensi sama sekali, yang kemudian memunculkan sifat egois dan fanatik akan cara pandangnya masing-masing, sehingga dapat di katakan pemuda hari ini sedang mengalami overdosis pemikiran.

Dengan adanya PPAB yang di lakukan tentu harapanya bahwa, calon anggota kader yang berjumlah 56, ini kiranya siap dikukuhkan atas sumpah dan janji GmnI, dan siap dalam mengemban tugas dan tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

ketua DPK bung Didi menerangkan bahwa "PPAB merupakan jenjang pertama bagi anggota baru yang bergabung di GMNI. Pada proses ini calon anggota diharapkan dapat memahami secara komperhensip tentang ideologi Marhaenisme karena dengan pemahaman ideologi yang baik dan didukung oleh keyakinan atas ideologi tersebut maka anggota diharapkan mampu menjalankan tugas perjuangan secara konsisten",(onenews lumajang).

Sementara Ketua Pelaksana PPAB DPK GMNI UNITRI Sarinah Ramfi menegaskan dengan dikukuhkannya 56 anggota ini nantinya dapat menjalankan amanah perjuangan kedepanya demi terwujudnya sosialisme Indonesia,(onenews lumajang).

Dalam kondisi bangsa dan negara hari ini, dibutuhkan peran pemuda yang progresif dan revolusioner, maka ruang PPAB bukan hanya menjadi ruang pencapaian basis kuantitas, melainkan utamanya adalah basis kulitas, karena demi mewujudkan suatu tatanan masyarakat tanpa penindasan ( adil dan sejahtera ), bukanlah suatu hal yang mudah, akan tetapi butuh perjuangan yang cukup dasyat, karena pejuang (marhanis) akan melewati jalan revolusi yang penuh duri, karena seperti yang telah di katakan Ir Soekarno, ia akan melawan bangsanya sendiri. 

Antara Gaya Dan Berkarya (perspektif dan masalah era milinium), Oleh Bung Youngki



Youngki
Gaya adalah sesuatu yang muncul dalam setiap pribadi manusia yang berusaha menampilkan kemampuan nya dalam hal menonjolkan apa yagng ia miliki. dalam KBBI menjelaskan arti gaya adalah kesanggupan untuk berbuat sebagainya, tak salah apabila kesanggupan seseorang mampu melakukan sesatu, namun sayang jika gaya yang di tampilkan hanya sebagai tajuk untuk di pamerkan ke orang lain, sekan-akan orang lain di matanya, tidak mampu melakukan kesanggupan yang dimilikinya.

Gaya hari ini, sebagaian orang memanifestasikannya lewat suatau tindakan yang original, misalnya gaya hidup, dan gaya bahasa, ada sebagian orang yang mengartikan materi sebagai gaya hidup, dan sebagian lagi mengartikan ide adalah bagian dari gaya hidup. namun ketika di tarik simpulnya ternyata ide dan materi adalah dua unsur yang berbeda namun bersatu dalm senyawa, keduanya memiliki keterkaitnnya masing-masing sehingga dapat memproduksi sesuatu yang subtansif.

Begitupun antara gaya dan berkarya, keduanya mempunyai ketersambungan yang relevan dalam kehidupan, namun sering kali kita memutuskan nya, artinya kadang kita memunculkan gaya tak sebanding dengan berkarya, begitupula sebaliknya, jika gaya tak sebanding dengan berkaraya, maka rumusan ini akan menghantarkan kita ke sesuatu hal yang salah. karena sesungguhnya gaya adalah bagian dari berkarya dan berkarya adalah bagian dari gaya.

Manusia dalam hidupnya hari ini, seringkali terjebak dalam ruang gaya, menghandalkan apa yang di miliki (materi) untuk membangun sebuah tindakan yang kemudian itu merugikan banyak orang, contoh kasus yan sering nyata nampak di depan mata kita adalah para koruptor.

Dalam pespektif lain yang hari ini tern di publik adalah era milenium, di era ini, sangatlah memprihatinkan, karena dibalik jendela era milenium ternyata ada bebapa fakta menarik yang kemudian dapat di katakan bahwa hal ini akan menjadi cikal bakal manusia yang semakin individualisik. fakta-fakta masalah yang terjadi di era milenium dapat di bagi menjadi 2 yaitu

1. teknologi. kita ketahui bersama bahwa teknologi adalah bagian dari hidup yang tidak dapat dihindari, dan kehadiran teknologi ini sebenarnya sangat membantu dan memudahkan manusia dalam segala aktifitasnya, namun kadang kala manusia terjebak akan teknologi, sehingga menjai mahkluk yang individual dan bahkan melanggar segala tindakan yang berkaitan dengan etika dan moral. teknologi semakin seksi tampil di era milenium ini, banyak generasi hari ini, menjadikan teknologi untuk mengedepankan kepentingannya, namun tanpa ia sadari bahwa ternyata tindakannya itu merugikan orang lain. kemunduran budaya adalah salah satu bagian dari masalah manusia yang semakin terjebak akan modernisasi yang menghadrikan berabagai alat-alat canggih (teknologi).

2. kemanusiaan, nilai-nilai kemanusian pun akan semakin terancam, berbagai kepentingan yang kemudian menjauhi diri seseorang dari nilai kemanusiaan, ketidak kemanuiaan akan semakin dinamis berkelanjutan, apabila di era milenium ini, kita semakin tercipta sebagai insan yang tidak berpri kemanusia, nilai kemanusiaan sudah jauh beraabad-abad hidup dalam manusia, namun kadang kala dengan berbagai faktor perkembangan peradaban manusia, ini menjadi tajuk manusia munafikan atas nilai-nilai kemanusiaannya.

Dengan demikian masalah-masalah ini mencoba untuk menarik perhatian dari semua golongan, agar tidak terhobsesi dengan tampilan-tampilan duniawi yang hadir pada era ini, sejatinya manusia pasti mengalami perkembangan dalam peradabannya, namun bukan berarti manusia melupkan nilai-nilai yang luhur, yang telah di tanamkan sejak dulu, demikian pula perkembangan peradaban manuia ini, jangan sampai mengedepankan gaya nya saja tanpa berkarya. 

Di Balik Jendela Nusantara Abad 21, Oleh Bung Youngki



Youngki
Nusantara adalah negeri yang kaya akan segala sesuatu, ibarat surga kecil yang ada di bumi, oleh sebab itu kekayaan inilah yang menjadi motif utama hegemoni kapitalis semakin menjadi-jadi, dalam sejarah tercatat nusantara pernah terjajah selama kurang lebih 350 tahun (tiga setengah abad), dalam kurun waktu yang cukup panjang ini, rakyat nusantara di ekspolitasi dan dijajah dengan tidak perikemanusiaan, sehingga mengakibatkan penderitaan rakyat dimana-mana.

Di masa itu pun kemiskinan semakin meraja lelah hingga sampai pada pelosok negeri ini, rakyat nusantara hampir sebagian besar lahan-lahannya di kuasi dan di ekspolitasi oleh kolonial dengan sesuka hati dan semata-mata hanya demi kepentingan mereka, rakyat di bodohi dan dan di buat tidak berdaya agar tidak boleh melawan melainkan hanya ikut apa yang di katakan. namun dengan kondisi seperti itu, melahirkan banyak pejuang yang dengan semangat cinta akan tanah air, bangkit dengan gagah perkasa melawan penjajah, bertempur dalam perang-perang yang bergeliria, hingga titik darah penghabisan, dan mampu mengahantarkan bangsa indonesia sampai kepada pintu kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945.

Dengan demikian boleh kita katakan bahwa ternyata bangsa kita memiliki masa lampau yang sangat menyakitkan, artinya bangsa ini tidak berdiri dengan cuma-cuma, namun melalui proses tahapan perjuangan yang sangat panjang. sekarang kita telah merdeka dari penjajah dan kolonial, namun yang menjadi pertanyaan yang perlu kita refleksikan bersama adalah apakah merdeka hanya sebagai bentuk kemenangan atas penjajah seperti yang tertulis dalam buku sejarah ?, lantas apa yang kita perbuat untuk membalas jasa para pahlawan kita yang relah mati di dalam medan perang demi mempertahankan bangsa dan tanah air kita, agar tetap hidup dalam satu bingkai persatuan dan keadilan serta kesejahtraan.i

Di dalam ulasan ini saya mencoba mengajak kita untuk membuka jendela nusantara abad ke 21, dan kemudian tengoklah kebawa apa yang terjadi disana, fakta di balik jendela itu adalah kita tidak hidup seperti pesan-pesan yang telah ditipkan oleh para leluhur kita, ,leluhur membangun bangsa ini dengan perjuangan yang tidak gampang, mereka berusaha mengikrarkan sumpah, agar tetap menajdi satu, namun nyatanya hari ini, anak cucunya ada sebagian yang ternyata ingin mengingkari sumpah itu.

Hari ini dalam kehidupan bangsa dan negara kita, lima sila yang di bangun untuk menjadi pondasi langkah berpijak kita yakni PANCASILA, tidak dicernah dan dijalani, namun di konsepkan sedemikian rupa oleh sekelompok orang, dengan pemahaman yang sempit, sehingga rekontruksi pemikiran dan tindakan mereka ingin mengobrak-abrik bangsa ini, dengan semangat permusuhan terhadap sesama saudarinya.

Bukan saja itu, fakta-fakta lain juga menjelaskan bahwa kita memang tidak dijajah secara fisik seperti dahlu kala, namun kita dijajah secara abstrak namun dapat di rasakan, apakah benar ?, ia karena demikianlah seperti yang di katakan oleh, sang proklamator Bung Karno, perlawanan ku melawan penjajah tidak seberapa di bandin perjuangan mu melawan bangsa sendiri. jelas dan benar adanya, hari ini kita bingung siapa kawan dan siapa lawan. sehingga kita sendiri yang mengakibatkan masih banyak isak tangis kelaparan yang terdengar datang dari berbagai pelosok negeri ini, rakyat yang mempunyai, rakyat memberi namun sedikitpun balas budi tak pernah mereka dapatkan, malah yang ada mereka semakin kehilangan tanah-tanahnya, dan mereka semakin di bodohi, kasaranya mereka hanya seperti boneka yang yang di perminkan. apa ini demokrasi yang kita inginkan ?.

Di lain sisi ada sebuah pertanyaan, mengapa semua itu bisa terjadi ?, hal itu terjadi karena sesungguhnya, bangsa kita telah kehilangan jati dirinya, sehingga panggung-panggung kehidupan menjadi tempat sandiwara untuk dapat menghegemoni. sayangnya mereka lupa siapa yang mereka kuasai, tenyata saudara-saudari mereka sendiri, ternyata yang mereka kuasai adalah rakyat mereka sendiri. bangsa kita hari ini tak jauh berbeda dengan bangsa kanibal.

Seringkali kita berdebat soal beda, seakan hanya mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, banyak pertanyaan yang sering kali muncul dalam setiap perdebatan namun hanya sedikit yang mencari jawaban. hal itu membangun jurang di antara kita, hingga pada akhirnya kita lupa akan siapa kita dan kemana tujuan kita, yang ada hanyalah api amarah yang membakar sanubari kita untuk saling memusuhi sesama kita.

Kita lupa bahwa siapa yang sedang kita lawan, maka dengan mudah musuh mampu menerobos pertahanan kita, lihat saja apa yang terjadi sekarang, hegemoni kapitalis telah menjalar dan melilit nafas kehidupan kita, mereka seperti badai datang menghancurkan segala sesuatu yang ada pada kita. bukan kah ini yang harus kita lawan ?, kita harus tetap siap siaga, karena pencuri datang tak memberi kabar. 

Cerpen, Menantu Ku Adalah Pilihan Anak Ku

Oleh Yongki

Dahulu kala di sebuah kota hidup seorang juragan Permpuan yang sangat kaya raya, namanya Melsyn, ibu Melsyn memiliki seorang putri tunggal, namanya Desy, putri dari juragan kaya itu kini menempuh pendidikan S3 kedokteran di banglades, hal itu tak dapat di pungkiri, Desy memang seorang anak yang berpendidikan tinggi karena ibu nya adalah salah satu juragan terkaya, di daerahnya, sehingga gadis tunggal ini, memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan S3 nya di banglades, Desy sangat berbahagia dalam hidupnya, karena segala permintaan Desy tak pernah di tolak sama ibunya, bayangkan saja, semasa gadis itu di banglades, Desy meminta ibu nya untuk tinggal di sebuah apartemen berbintang, hingga sampai masa study berakhir, bukan saja itu, bahkan permintaan Desy untuk membeli sebuah mobil yang megah, juga dipenuhi oleh ibu nya, semua itu di penuhi ibu Melsyn karena, Ibu Melsyn sangat Sayang kepada Desy putri satu-satunya itu. 

Ibu Melsyn sangat di pandang oleh orang, karena dia memiliki status sosial dan matang dalam tingkat ekonominya, tetapi, hal itu tak membuat ibu Melsyn anggku hatinya, dalam hidupnya ibu Melsyn selalu berbagi dengan sesamanya, pergaulannya pun tak hanya di para kalangan elit yang kaya raya, tetapi juga orang yang miskin tak pernah di jauhinya, ibu Melsyn yang kaya raya itu, selalu memberikan bantuan kepada mereka yang ada di panti asuhan terdekat, begitupun selalu memberikan bantuan kepada gereja, beliau tetap bersyukur dan berdoa, dari segala rezeki yang di berikan Tuhan kepada dirinya, sungguh saleh juragan kaya itu, kesalehannya itu juga tertuang di dalam kehidupan Desy putri tunggal nya itu, Desy selalu mengawali dan mengakhiri segala aktifitasnya dengan doa.

Pada suatu hari, Desy putri nya yang sedang menempuh pendidikan S3 nya di banglades, menelpon ibu Melsyn dan memberi kabar, bahwa dirinya akan di wisudakan dalam waktu dekat, mendengar kabar dari anaknya itu, Ibu Melsyn sangat riang hatinya, ibu Melsyn memutuskan akan hadir dalam acara wisuda Desy putri tunggalnya itu, akhirnya selang beberapa hari kemudian, saat itu wisuda Desy putrinya itu tinggal 2 hari lagi, ibu yang kaya raya itu, membeli tiket pesawat dan terbang ke banglades untuk mengikuti wisuda anaknya Desy.

Sesampainya ibu Melsyn di banglades, Desy anaknya menjemput dia di bandara dengan menggunakan mobil milik apertemen, setalah bertemu, ibu dan anak itu saling berpelukan dan melepas rasa rindu mereka selama 2 tahun lebih tidak bertemu, setelah itu, Desy menghantarkan ibu nya ke apartemen yang di tempatinya selama masa study, sesampainya di apartemen, Desy menghimbau ibu nya, untuk beristirahat sejenak, untuk menghilangkan rasa lelah, setelah bangun dari tidur, Desy akan mengajak ibu nya untuk berkeliling melihat-lihat panorama kota banglades, sambil mencicipi aneka kuliner khas kota banglades.

Wisuda Desy baru di laksanakan esok harinya, sehingga Desy masih memiliki kesempatan untuk mengajak ibu nya pasiar mengelilingi kota banglades, karena setalah acara wisuda esok hari nya, Desy dan ibunya itu langsung terbang kembali ke daerahnya. Ibu Melsyn baru bangun dari tidurnya, Desy putri tunggalnya itu, mengatakan kepada ibu nya, untuk bersiap-siap sebelum berangkat pasiar, setelah habis persiapan, ibu dan anak itu bergegas keluar dan mengelilingi kota dengan menggunakan mobil yang megah, dalam perjalanan, Desy menunjukan berbagai tempat nan indah permai di kota study nya itu bagi ibunya, serta menghantarkan ibunya untuk mencicipi aneka macam  kuliner khas kota banglades di berbagai restoran terbaik yang pernah ada di kota itu, dan belanja di mol-mol besar, wow ! senang rasanya hati ibu Melsyin setelah merasakan semua itu, tak perduli berapa banyak uang yang di habiskan ibu Melsyin saat melakukan pasiar, ya namanya juga orang kaya.

Malam semakin larut, sehingga ibu dan anak itu, memutuskan untuk kembali ke apartemen untuk berisitirahat karena, esok hari nya mereka masih mempunyai agenda yang sangat penting, yaitu mereka  harus ke kampus dan mengikuti acara wisuda Desy, setelah selesai mencicipi kuliner di sebuah restorant ternama di kota itu, Desy mendahului ibunya keluar restoran, sementara ibu Melsyn menuju ke kasir untuk membayar kuliner-kuliner yang tadi di cicipi, sembari berjalan ke luar restorant, Desy memasukan tangannya ke sebeuah tas berwarna pink yang tadi di jijinjin nya lalu mengambil kunci mobil dan menyalakan mobil, ibu Melsyn baru menyusul Desy putri nya itu, setelah semuai nya usai, ibu dan anak itu pun kembali ke apartemen dan beristirahat.

Ke-esokan harinya, saat bangun dari tidur, ibu dan anak itu langsung bersiap diri untuk pergi ke kampus tempat dimana Desy menghabiskan masa study nya dan mengikuti acara wisuda Desy. momentum wisuda itu, sangat berarti bagi Desy, karena kurang lebih 2 tahun, Desy menghabiskan hari-harinya dn bergulat bersama penah dan kertas di kampus itu, kini berakhirlah sudah. sesampainya mereka di kampus, sebelum acara wisuda di mulai, Desy mengenalkan ibunya kepada teman-temannya, begitupun sebaliknya teman-temannya itu mengenalkan orang tua mereka kepada Desy dan ibu nya, suasana kampus sangat ramai, karena orang berdatangan untuk menghadiri acara wisuda, dan para mahasiswa yang lain sibuk akan kulia dan tugas, serta yang lainnya sedang duduk di kantin-kantin kampus, sehingga di berbagai sudut kampus terlihat kerumunan orang yang lagi ramai berdatangan. sebentar lagi acara wisuda di mulai, para wisudawan dan wisadawati masuk ke ruang wisuda bersama orang tua wali untuk mempersiapkan diri, selang beberapa jam kemudian acara wisuda di mulai, acara sangat meria karena di hairi juga oleh berbagai kalangan akademis.

Saat sampai pada pembacaan kelulusan terbaik, ternyata nama Desy yang muncul sebagai mahasiswa kelulusan terbaik, Dia di panggil ke depan untuk memberikan sepata dua kata, sementara berjalan ke depan sembari semua hadirin tengah memberikan tepuk tangan yang meria, Desy tak pernah membayangkan akan hal itu, mungkin semua sudah menjadi rencanaTuhan. saat berada di depan, Desy hanya mengucapkan banyak terimakasih atas semua itu, terlebih khusus bagi sang bunda yang telah berjuang untuk dirinya, Desy mengutarakan semua itu dengan tangis dipipi, setelah itu Rektor universitas memberikan penghargaan kepada Desy.

Setelah semua berakhir di banglades, ibu dan anak itu kembali ke tanah air, dan melanjutkan kehidupan bersamaan kembali, suatu ketika saat Desy sementara joging, dia menemukan seorang pemuda yang lagi asyik menjaga sapi-sapinya makan di padang, Desy seperti nya kenal dengan pemuda itu, karena penasaran Desy mendekait pemuda itu untuk memastikan siapa dirinya sebenarnya, sesampinya di belakang pemuda itu, Desy memperhatikan lebih serius pemuda itu, ternyata pemuda itu adalah Rian kekasih lama Desy, Desy menyambarinya dan memukul pundak Rian seraya bertanya, Rian, kamu Rian kan ?, pemuda itu kaget, dan membalikan tubuhnya ke Desy, mata saling bertemu pandang, tetapi pemuda itu tidak menjawab Desy, melainkan mengiring sapi-sapinya itu untuk mencari makan ke tempat lain, Desy diam sejenak, pemuda itu membuat Desy bingung dan penasaran.

Desy mengejar lagi pemuda itu, sesampainya, Desy bertanya lagi, hy ! kamu Rian kan,,?, tanya Desy kepada Rian, Rian masih diam, Hy ! Ka,,!, belum selesai bertanya, pemuda itu memotong pembicaraan Desy seraya berkata, sebaikny kamu pulang sebelum ibu mu datang. ia aku tahu, tapi kita kan belum kenalan,lanjut Desy, Rian tak mempedulikan Desy sama sekali, melainkan mengiring sapi-sapinya untuk mencari makan. Desy diam dan bingung, dalam hati Desy bertanya, siapa pemuada itu sebenarnya, sepertinya akau kenal dia de !, tuturnya dalam hati, Desy semakin penasaran.

Karena di cuekin, Desy memutuskan untuk kembali ke rumahnya, di tempat tidurnya Desy masih penasaran akan pemuda tadi, di hari kedua, masih dengan kejadian yang sama, pemuda itu sama sekali tak menghiraukan Desy, hingga pada suatu malam, setelah pulang dari kantor ibunya, Desy di halangi oleh beberapa preman, preman-preman itu ingin merampoknya dan memperkosanya, mereka memaksa gadis itu untuk keluar dari mobil, tapi untung saja, Rian, pemuda yang tadinya menghiraukan Desy menemukan kejadian itu saat pulang mengembalakan sapi-sapinya, pemuda itu bertarung dengan para preman itu dan mengalahkan mereka, Desy di selamatkan oleh Rian, pemuda itu menghampiri Desy dan berkata, lain kali jalan itu harus hati-hati di sini rawan penculikan dan pemerkosaan, Desy yang masih dalam keadaan gugup dan kaget itu, menghampiri pemuda tampan itu dan berkata, kalau emang kamu Rian aku cinta kamu, selama ini aku masih menunggu mu Rian, pemuda itu menghentikan langkah kaki nya serentak, dan menatapk kembali wajah Desy dan berkata, kenapa kamu begitu percaya bahwa akau adalah Rian ?, dari cara mu melindungi aku, kau adalah pangeran ku di mana saat aku sepi,  bayangan mu selalu menjaga ku, jawab Desy kepada Rian.

Rian tak bisa berbuat apa-apa, ternyata wanita yang selama ini berpisah dengan nya, masih utuh menyayangi dia, dengan tangis pemuda itu menatap Desy sambil berkata, Des, mengapa kamu masih menunggu ku ?, aku ini hanya laki-laki biasa, dan tak punya apa-apa, dibanding kamu gadis yang berpendidikan tinggi dan punya segala-galanya, aku malu des, aku malu sama kamu, dan aku malu sama diri aku yang seperti ini, aku laki-laki kumuh,bauh sedangkan kamu, wanita yang berparas cantik, dan berdandan yang megah des, jelas Rian kepada Desy, Mendengar apa yang di katakan Rian kekasih lamanya itu, Desi lalu mendapatkan Rian dan memeluknya sambil berkata, Rian aku tak pernah memandang kamu demikian, kita adalah dua insan yang telah di takdirkan untuk bersama, mengapa kamu mengatakan demikian, walau pun kamu seperti ini, itu sama sekali tak melunturkan cinta ku pada mu, Tutur Desy kepada kepada Rian, ia Des aku tahu itu, tapi bagaiman dengan ibu mu ?, apakah aku dapat di terimah oleh ibu mu ?, tanya Rian kepada Desy, kamu kan belum mencoba, makanya, kalau kamu mencintai ku, secepatnya kamu menghadap ke ibu ku, sebelum ibuku mencarikan aku menantunya titah Desy kepada Rian, ia Des besok aku akan temui ibu mu, semoga saja kita dapat di restui untuk bersama selamanya, kata Rian kepada Desy yang masih dalam pelukannya, suasana isak tangis terjadi di tengah-tengah sepasang kekasih yang telah lama baru berjumpa kembali, pasca kejadian itu, keduanya terlihat kembali romantis, karena malam itu adalah malam di mana cinta sepasang kekasih itu mesrah kembali.

Ke-esokan harinya, Rian ingin bertemu ibu Desy sesuai janji dia semalam, tetapi tak bisa siang, harus sore, karena pagi hingga siangnya pemuda itu membantu ayahnya, memberi makan sapi-sapinya, tapi tak masalah, karena pas banget, ibu Melsyn ternyata libur, jadi juragan kaya itu tak masuk kantor, kali ini ibu Melsyn di rumah menemani Desy untuk nonton, sementara nonton, ibu Melsyn melihat Desy tak tenang hatinya, Desy sedikit gugup, takut nya Rian kekasihnya itu tidak di restui sama ibunya, dengan penuh harap Desy berusaha mengajak ibu nya untuk bicara, bu !, panggil Desy, ia nak !, jawab ibunya, ibu masih ingat nggak, 2 tahun lalu ada lelaki yang pernah menjadi pacar ku, lanjut Desy bertanya kepada ibunya, Oh !!!, Rian, lelaki yang kerjanya cuma mengurus saaaapiii terusss,, sanggah ibunya, ia bu, nah itu sudah ibu, ternyata ibu masih ingat sama dia,,mmm, tutur Desy kepada ibunya, ingatlah, kamu kan anak ibu, jadi apapun tentang kamu ibu nggak mungkin lupa, kata ibu Melsyn, emangnya ada apa nak ?, kok tumben kamu tanya Rian, tanya ibu Melsin kepada Desy, nggak, nggak ada apa-apa kok bu, aku cuma nanya doang, jawab Desy, benar ?, nggak ada apa-apa sayang, tanya ibu Melasyn lanjut, kamu nggak usah tipu ibu mu ini lo, karna ibu juga perempuan tauh apa yang kamu rasaka, jelas ibu Melsyn, apa kamu masih suka sama Rian ?, tanya ibu nya, ah, ibu bisa-bisa aja bercandanya, ganggu Desy kepada ibunya, benar sayang, kalau kamu masih suka sama Rian, temui dia seakarang kata ibu Melsyn, ah ibu kok bercanda mulu, kata Desy sedikit tak percaya ibunya, benar sayang ibu nggak bercanda kok, buat apa ibu bercanda kalau itu bersangkutan dengan kebahagianmu ke depan, lagian kamu kan lebih memilih untuk menjadi seorang dokter, nggak mau gantiin ibu untuk ngurus perusahan, ya udah misalnya kamu udah jadian serius sama Rian, kan dia bisa gantikan ibu ngurus perusahannya, tapi yang pentinggg, itu suara hati mu yang menentukan, ibu hanya bisa restui kalian, jelas ibunya kepada Desy, mendengar itu, Desy memeluk ibu nya dan mengucapkan terimakasih, atas segala kasih sayang ibunya itu untuk dirinya, suasana riang bercampur sedih pun terjadi di tenha-tengah ibu dan anak itu, setelah itu Desy langsung melepaskan pelukannya dari ibu nya dan berlari menemui Rian di padang yang sedang memberi makan sapi-sapinya itu, dan mewartakan kabar gembira itu kepada Rian kekasihnya itu, setelah mendengar berita itu, hati Rian sangat senang, dan berlari mendapatkan Desy kekasihnya itu dan memeluknya, sembari mengucap syukur kepada Tuhan, dengan demikian, berjalan nya waktu, akhirnya sepasang kekasih itu menikah dan hidup berbahagia untuk selama-lamanya.

Cerpen, Ujian Akhir Semester


Oleh Yongki

Hari ini selasa 10 juli 2018 adalah akhir dari semester genap karena pada hari ini kami di hadapkan dengan momentum ujian akhir semester (UAS), hmm!! Memang kalau di pikir-pikir berat juga tantangannya, karena kami harus diuji seberapa besar tingkat pemahaman kami terhadap beberapa mata kulia yang kami tempuh di semester ini, dan hasilnya akan menentukan apakah kami harus mengulang mata kulia yang tidak tuntas atau melanjutkan ke mata kulia yang lain, maka dari itu kami butuh keseriusan dan persiapan yang matang agar dapat menyelesaikan soal UAS.

Pada hari pertama UAS tepat pada pkl 01:45 kami akan di hadapakan dengan mata kulia Perbandingan ilmu administrasi negara dosen pengasuhnya ibu Mery yang menjadi ketua program studi (KPS) kami, kami diwajibkan untuk menggunakan busana hitam putih selama UAS berlangsung, jika ada mahasiswa yang tidak menggunakan busana hitam putih maka tidak di perbolehkan untuk mengikuti UAS, hal ini sudah menjadi aturan yang baku sehingga patut di taati.

Dengan menggunakan busana hitam putih kami terlihat seperti para pejabat politik yang tampil elegan, ya pantas saja hal itu tak di pungkiri karena sebentar lagi kami akan menuju kesana, oleh sebab itu kami harus belajar yang lebih serius agar matang dalam menyambut masa depan kami.

Sementara menunggu jam untuk masuk ruang ujian aku dan beberapa teman nongkrong di kantin kampus sambil menekuk secangkir kopi dan bercanda ria bersama, suasan kampus terlihat ramai hari ini karena mahasiswa berdatangan untuk mengikuti UAS hampir di setiap sudut jalan dan ruangan di penuhi oleh para gerombolan agen of change ini, ya begitulah suasan disaat UAS semacam telah menjadi tradisi.

Di sela-sela canda dan tawa kami tak lupa melirik ke arloji untuk memastikan jam agar kami tidak terlambat masuk di ruang ujian, hahaha! terdengar seperti orang teladan, Ya memang kami adalah orang teladan tetapi keteladanan kami pas pada moment UAS saja jika tidak kami baru nongol di kampus sekali dalam seminggu, kelakuan kami seperti ini sering terjadi di hari-hari biasa, itu artinya kami lebih takut menghadapi UAS di bandingkan kulia biasa.

Jarum jam telah menunjukan pkl 01:40 tinggal 5 menit lagi ujain di mulai, kami bergegas menuju ruang ujian dan sesampainya di ruang ujian aku duduk di paling belakang, para pengawas telah tiba diruangan kami, para pengawas itu menghimbau kepada kami untuk tas dibawakan ke depan meja, himbauan merek itu bertujuan untuk mengatasi kasus nyontek, setelah itu para pengawas membagikan lembaran soal UAS, kini saatnya kami harus perang melawan lupa.

Cerpen, Kisah Petani Tangguh Dan Tiga Anaknya

Oleh Yongki

 

Kota angkasa adalah salah satu kota yang pada masanya di kenal dengan desa dagang karena kota angkasa memiliki perkembangan perekonomian yang sangat pesat kemajuannya, orang yang mendiami kota ini merasa kehidupan nya sangat maju, maka tak di herankan lagi sifat ke indifidualnya juga pasti ada serta terjadi banyak problem sosial ekonominya.

Di pinggiran kota itu hidup seorang pria tua di gubuk yang sangat sederhana, pria tua itu umurnya sekitar 75 tahun nama pria itu adalah pak Japa, pria tua ini di anugerahi tiga anak laki-laki dari seorang istri yang telah lama meninggal dunia akibat di bugukin warga sebab dia di tuding atas pencurian seekor sapi padahal belum di ketahui dengan jelas akan fakta nya seperti apa.

Dalam keseharian nya pak japa hanya petani kecil yang menghidupkan ketiga anaknya lewat hasil garapan sawahnya, pria tangguh ini tak pernah menyerah atas keras nya kehidupan walaupun dengan keadaannya yang sangat memprihatinkan itu pak japa tak luput dari rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang selalu di berikan Tuhan kepada dirinya.

Ke tiga anaknya itu kini tumbuh menjadi pemuda yang berbakat sayangnya mereka tak pernah merasakan aroma pendidikan untuk mengasah lebih tajam bakat yang mereka miliki, mau sekolah bagaimana sedangkan ayah mereka hanyalah seorang petani kecil dan telah umuran, sebetulnya mereka sangat rindu untuk bersekolah seperti anak-anak yang lain di sekitar mereka, kerinduan itu selalu ada dalam setiap mimpi mereka namun apalah daya kerinduan hanya tinggal kerinduan, bagai bumi menantikan hujan akan tetapi semuanya hilang di telan waktu, mereka selalu dibuli dan di hujat anak bodoh, miskin dan bau sama teman-teman mereka yang berpendidikan, bayangkan saja hidup ketiga anak malang itu selalu ditekan, mereka malu serta sakit hati setelah mendengar hujatan-hujatan itu akan tetapi dengan demikian ketiga anak itu tak pernah membantah salah satu hujatan yang dilontarkan kepada mereka, hanya dengan diam dan tak melawan mungkin itu jalan yang terbaik bagi mereka karena mereka menyadari bahwa kondisi ayah mereka tidak mampu menunjang mereka untuk bersekolah sehingga mereka memutuskan untuk tetap bertahan dan membantu pak japa saja.

Pada suatu hari ayah ketiga anak itu sakit dan tak berdaya sama sekali, pak japa hanya bisa berbaring di pembaringannya, wajah sang ayah yang tangguh itu di selimuti dengan tangisan air mata, sementara tak ada biaya untuk pengobatan di rumah sakit atau klinik terdekat, pak japa hanya mengandalkan obat-obatan tradisional agar dapat bertahan dari sakitnya, dengan keadaan seperti itu pak japa tak lagi menggarap sawah, sehingga yang menggantikan tugasnya adalah ketiga anaknya itu.

Setiap hari ketiga anak itu bergantian tugas untuk menggarap sawah dan menjaga ayah nya yang sedang sakit, mereka berbanting tulang bekerja keras karena kini menjadi tugas mereka menggantikan pak japa, legah rasanya hati pak japa melihat anak-anaknya itu, dengan tangis doanya dalam hati berterimakasih kepada Tuhan karena dia di anugerahi anak-anak yang berbahkti dan bertanggung jawab.

Dalam waktu seminggu Pak japa masih bertahan dengan keadaan sakitnya hingga pada suatu hari di akhir pekan sekitar pukul 6 sore terjadi suasan terharu di tengah-tengah keluarga yang malang itu, di mana pria tua itu sudah tak tahan dengan sakitnya sehingga hidupnya harus berakhir di pembaringan tanpa meninggalkan pesan bagi anak-anaknya karena pada saat itu ketiga anak nya masih bekerja menggarap sawah, ketiga berdaudara itu sama sekali tidak tau apa-apa, setelah selasai menggarap sawah mereka pulang dan menemukan pak japa sudah dalam keadaan sekarat, isak tangis air mata jatuh berlinang dipipih membasahi wajah ketiga anak itu, memang sulit di terimah kejadian itu, tetapi harus bagaimana pria yang sangat mereka sayangi kini telah pergi meninggalkan mereka, dengan keadaan terharu dan tak berdaya ketiga anak itu hanya mampu meratapi kesedihan dan menerima semuanya itu, mungkin sudah takdirnya dari Yang Maha Kuasa, sehingga sekalipun penyesalan datang mereka hanya mampu berpasrah diri, saat matahari mulai terbenam ketiga anak yang penuh dengan duka, menguburkan ayah mereka di samping taman rumah mereka.

Ketiga bersaudara itu kini menjadi yatim piatu hidup serba kekurangan dan tak punya siapa-siapa lagi, mereka harus bertarung dengan kehidupan yang amat keras demi menafkai hidup mereka sendiri, selepas dari kepergian sang ayah yang tangguh dan penuh kasih sayang membuat mereka merasa tak bisa berbuat apa-apa, namun kalau bukan mereka yang menghidupkan diri mereka sendiri lantas siapa lagi yang harus mereka bersandar, sementara mereka hidup di tengah-tengah lingkungan yang indifidualistik, hal itu membuat mereka sadar dan bangkit dari segala kejatuhan mereka.

Hingga sampai pada suatu hari ketika pemerintah kota angkasa membuat suatu penilitan di bidang ekonomi dan dari hasil penelitian diprediksi kota angkasa beberapa tahun kedepan akan di landa krisis ekonomi di karenakan kemajuan yang pesat membuat masyarakat kota angkasa tidak lagi sibuk dengan bercocok tanam, budaya bercocok tanam semakin tergeserkan dengan pesatnya kemajuan sehingga masyarakat kota angkasa lebih merasa nyaman dengan segala sesuatu yang bersifat instan tanpa di sadari mereka lupa akan budaya yang mereka miliki, dengan kondisi demikian pemerintah kota angkasa mengadakan suatu seyembara agar tetap menjaga eksistensi kebudayaan lokal kota angkasa dan demi menjaga kestabilan ekonomi dengan metode dan konsep bercocok tanam, karena dengan demikian pemerintah kota angkasa percaya hal ini akan mampu menjawab kebutuhan sandang, pangan dan papan dari krisis yang akan datang.

sayembara itu bertemakan generasi muda yang kreatif dan inofatif dalam membangun perekonomian, berita sayembara di sebarkan ke seluruh kalangan pemuda di masyarakat kota angkasa karena bersifat terbuka bagi siapapun, di butuhkan 3 orang juara dengan hadia yang nantinya di berikan oleh pemerintah kota adalah menjadi kepala bidang koordinator perekonomian kota angkasa yang akan di angkat langsung oleh pemerintah kota angkasa. 

Informasi sayembara terdengar sampai ke telinga ketiga bersaudara anak dari seorang petani tangguh yang hidup dipinggiran kota itu, ketiga-tiganya memutuskan untuk menjadi satu tim dan mengikuti sayembara itu tanpa terkecuali. Sekitar seratus (100) orang personil yang akan mengikuti sayembara, hal tersebut membuat ketiga bersaudara itu cukup gugup saat hari pertama sayembara di mulai karena yang mereka hadapi adalah orang-orang yang berpendidikan tetapi mereka sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan dunia pendidikan, ketiga pemuda malang itu hanya mengandalkan pengalaman mereka sewaktu menggarap sawah, dengan adanya pengalaman itu membuat mereka tampil percaya diri pada hari-hari-hari berikutnya saat sayembara dilangsungkan hingga pada akhirnya rencana Tuhan indah pada waktunya diantara seratus (100) orang personil yang mengikuti sayembara itu ternyata yang menjadi juara adalah ketiga besaudara itu, hasil itu diputuskan yuri saat menilai hasil kerja para peserta. Dengan demikian ketiga bersaudara itu diangkat pemerintah kota untuk menjadi koordinasi bidang perekonomian kota angkasa. Kini ketiga pemuda yang malang nasibnya itu telah menjadi orang besar dan sukses. teman-teman di sekitar mereka tak berani untuk menghujat dan membuli mereka lagi, sayangnya saat kesuksesan yang mereka raih tak sempat di rasakan oleh kedua orang tua mereka.

Kategori

Kategori