GmnI Adalah Rumah Ku.
GmnI adalah gerakan mahasiswa nasional indonesia, organisasi ini berlandaskan asas Marhaenisme sebuah teori yang diciptakan oleh Bung Karno. Asas ini di gunakan oleh GmnI untuk memperjuangkan rakyat Marhaen yang ditindas oleh sistem. bukan saja itu tetapi di balik perjuangan itu, sesungguhnya ada maksud yang paling mulia yakni, seperti yang di katakan oleh Bung Karno adalah bagaimana menyamakan derajad semua golongan yang pri-kemanusian dan pri-keadilan.
Terlepas dari semua itu, ku ingin tuangkan sebuah kisah tentang diriku, dan ku coba untuk merangkainya dalam tulisan ini. Karena sesungguhnya ada berbagai cerita indah yang telah kumaknai lewat suka dan duka yang ku alami di GmnI, lebih dari pada itu juga membuat ku belajar banyak memetik benih-benih kehidupan yang nantinya akan kutaburkan dalam perjuangan ku.
Berawal dari kisahku ini, terlebih dahulu ingin ku perkenalkan siapakah aku sebenarnya. Nama ku adalah Kaitanus angwarmas, biasa di sapa akarabnya Youngki, tempat asal ku adalah indonesia hanya secara kebetulan aku dilahirkan di Maluku Tenggara Barat (Saumlaki), lewat keluarga kecil dan sederhana. Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara, dan sekarang menempuh ilmu di salah satu perguruan tinggi yakni UNITRI, salah satu kampus kerakyatan yang terletak di kecamatan Lowokwaru, Malang Jawa Timur Indonesia.
Itulah boidata singkat tentang diriku, lantas apa kaitannya GmnI dengan diriku ?. inilah yang ingin ku ceritakan, awalnya aku mengenal GmnI lewat seorang kakak ku yang pernah kulia di UNITRI juga yakni Bung Edo, namun berjalannya waktu aku belum mengenal apa itu secara mendalam apa itu GmnI, awalnya akau berfikir bahwa GmnI itu adalah organisasi yang tak bermakna sama sekali, sehingganya aku tak begitu peduli akan organisasi ini, lantas ketika langkah demi langkah kucoba untuk lewati, hingga pada akhirnya aku mengenal GmnI lebih mendalam lagi lewat salah satu Bung, yakni Bung Dion yang juga masih teman dari Bung Edo.
Banyak hal yang diajarkan oleh Bung Dion mengenai keGmnI-an ini. akupun mulai tertarik dan memahami GmnI secara perlahan-lahan dan mencoba belajar untuk mengabdikan diri di GmnI, awalnya aku tak yakin dengan GmnI, karena banyak pandangan lain yang mengganggu fikiranku saat itu, semisalnya adalah kata orang berorganisasi itu mengganggu kulia. Hal-hal ini memang menjadi sensitif bila kembali kita melihat dengan tuntututan kedua orang tua kita yakni kulia, kuli, dan kulia, maka jelas itu menggangu.
Namun ketika berkaca pada pengembangan kualitas dan kapabilitas, maka tak bisa ketika ilmu itu hanya di harapkan dari kampus saja, melainkan diluar kampus pun harus dicari, karena kata Tan Malaka bahwa ilmu itu berada disetiap lorong, tikungan jalan manapun. Dengan demikan hal ini dapat memotifasikan aku secara pribadi untuk mencari dan menggali lebih banyak ilmu lagi.
Maka pada tahun 2015 aku memilih GmnI sebagai tempat aku menitih langkah ku, sedikit demi sedikit aku mencoba untuk terjun ke dasar laut demi mencari mutiara-mutiara kehidupan yang ku siapkan nanti demi masa depan ku yang lebih ceria. Memang awalnya cukup berat ketika keputusan yang aku ambil bertentangan dengan harapan kedua orang tua ku, namun bagaimanapun aku harus mampu memanajemen waktu yang baik untuk mengolah semuanya itu.
Hari demi hari, ku berproses sesuai dengan kondisi kehidupan organisasi yang telah ku putuskan untuk mengabdi dan berkelana mencari setitik sumber kehidupan itu, memang kata orang tak mudah namun perlu diingat bahwa ketika kita menghadapi semuanya dengan tulus maka niscaya proses yang kita jalani akan berjalan mulus.
Diatas sendi-sendi kehidupan yang kurintiskan demi meraih masa depan ku, di dalam derap langkah batin ku lintasi seputar samudera kegelapan, dengan GmnI lah aku akan berlayar atas lautan cakrawala yang cerah, dan dengan GmnI lah ku jadikan kompas bagi perjalan hidupkun ku. berpose dari manufer-manufer kejahatan yang mencoba melilit ku dengan berbagai tekanan atas kepentingan mereka tetap tak ku hiraukan sama sekali.
Bagi ku, GmnI adalah rumah ku yang akan kucintai selamanya, ku jaga, dan bahkan akan ku rawat segala isi nya agar menjadi kecintaan banyak orang, Tak pernah aku bertanya apa yang GmnI berikan kepadaku, lantas kembali aku bercermin dalam sanubari ku dan bertanya, apa yang akan ku berikan bagi GmnI ?, karena dengan GmnI lah aku percaya bahwa organisasi ini akan menjadi kendaraan yang ku tunggangi, demi meraih apa yang ku inginkan, bukan saja itu dengan Gmni juag aku dapat menghantam arus deras gelombang keserahkaan para penguasa yang menindas masyarakat marhaen.
GmnI adalah rumah ku, GmnI adalah hidup ku, karena disitulah akan ku petik banyak mutiara kehidupan demi indonesia yang sejahtera adil dan makmur. lantas bagi mu kawan seperti apa engkau memandang GmnI ?, di jawablah dalam hati nurani mu, dan ketika engkau telah menemukan jawaban itu maka beritakanlah sesuai dengan garis perjuanga mu di GmnI !. banyak cerita yang harus kita ukir kawan, demi meraih mesa depan kita yang lebih ceria,
merdeka !.
1 komentar:
merdeka bung!!!
EmoticonEmoticon