Oleh Yongki
Hari ini selasa 10 juli
2018 adalah akhir dari semester genap karena pada hari ini kami di hadapkan
dengan momentum ujian akhir semester (UAS), hmm!! Memang kalau di pikir-pikir
berat juga tantangannya, karena kami harus diuji seberapa besar tingkat
pemahaman kami terhadap beberapa mata kulia yang kami tempuh di semester ini,
dan hasilnya akan menentukan apakah kami harus mengulang mata kulia yang tidak
tuntas atau melanjutkan ke mata kulia yang lain, maka dari itu kami butuh
keseriusan dan persiapan yang matang agar dapat menyelesaikan soal UAS.
Pada hari pertama UAS tepat
pada pkl 01:45 kami akan di hadapakan dengan mata kulia Perbandingan ilmu
administrasi negara dosen pengasuhnya ibu Mery yang menjadi ketua program studi
(KPS) kami, kami diwajibkan untuk menggunakan busana hitam putih selama UAS
berlangsung, jika ada mahasiswa yang tidak menggunakan busana hitam putih maka
tidak di perbolehkan untuk mengikuti UAS, hal ini sudah menjadi aturan yang
baku sehingga patut di taati.
Dengan menggunakan
busana hitam putih kami terlihat seperti para pejabat politik yang tampil
elegan, ya pantas saja hal itu tak di pungkiri karena sebentar lagi kami akan
menuju kesana, oleh sebab itu kami harus belajar yang lebih serius agar matang
dalam menyambut masa depan kami.
Sementara menunggu jam
untuk masuk ruang ujian aku dan beberapa teman nongkrong di kantin kampus
sambil menekuk secangkir kopi dan bercanda ria bersama, suasan kampus terlihat
ramai hari ini karena mahasiswa berdatangan untuk mengikuti UAS hampir di
setiap sudut jalan dan ruangan di penuhi oleh para gerombolan agen of change
ini, ya begitulah suasan disaat UAS semacam telah menjadi tradisi.
Di sela-sela canda dan
tawa kami tak lupa melirik ke arloji untuk memastikan jam agar kami tidak
terlambat masuk di ruang ujian, hahaha! terdengar seperti orang teladan, Ya
memang kami adalah orang teladan tetapi keteladanan kami pas pada moment UAS saja
jika tidak kami baru nongol di kampus sekali dalam seminggu, kelakuan kami
seperti ini sering terjadi di hari-hari biasa, itu artinya kami lebih takut
menghadapi UAS di bandingkan kulia biasa.
Jarum jam telah
menunjukan pkl 01:40 tinggal 5 menit lagi ujain di mulai, kami bergegas menuju
ruang ujian dan sesampainya di ruang ujian aku duduk di paling belakang, para pengawas telah tiba diruangan kami, para pengawas itu menghimbau kepada kami
untuk tas dibawakan ke depan meja, himbauan merek itu bertujuan untuk mengatasi kasus nyontek,
setelah itu para pengawas membagikan lembaran soal UAS, kini saatnya kami harus
perang melawan lupa.
EmoticonEmoticon