![]() |
gambar ilustrasi |
Dalam sebuah diskusi kecil, ada seorang teman ku yang bertanya kepada ku soal setan ada di mana ?, jawabanku sederhana setan itu ada di dalam kekuasaan, ya untuk apa kita harus terjebak dengan ruang kekuasaan, kalau hanya menindas orang lain, tanpa mengaplikasikan kekuasaan itu demi kebutuhan umum, melainkan kekuasaan hanya di peruntungkan demi kepentingan pribadi, maka sekali lagi saya katakan bahwa kita telah terjebak dengan cobaan setan yang ada dalam kekuasaan itu.
Setan menurut Ibnu Katsir menyatakan bahwa setan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan, dari pendapat diatas maka dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa setan adalah, mahkluk yang berusaha menggoda manusia ke arah yang bersifat kejelakan, seperti yang di kutaip di dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), mengartikan setan sebagai roh jahat yang selalu menggoda manusia supaya berlaku jahat.
Setan menurut Ibnu Katsir menyatakan bahwa setan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan, dari pendapat diatas maka dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa setan adalah, mahkluk yang berusaha menggoda manusia ke arah yang bersifat kejelakan, seperti yang di kutaip di dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), mengartikan setan sebagai roh jahat yang selalu menggoda manusia supaya berlaku jahat.
Dengan demikian ketika kita membayangkan bahwa setan itu ada di dalam kekuasaan dan mencoba menggoda manusia apa yang akan terjadi jika manusia terjebak pula dengan godaan setan tersebut, ya seperti yang kita saksikan bersama hari ini, ada sebagian kelompok manusia yang terjebak dengan santet kekuasaan, tanpa di sadari mereka terperangkap dalam godaan setan, artinya setan berhasil menjamah manusia dengan tawaran kekuasaan, setan tauh bahwa demi menguasai manusia maka prodak kekuasaan sebagai variabel yang seksi harus di tawarkan.
Dalam perkembangan dunia hari ini, kekuasaan sering ramai di perebutkan, ibarat sedang terjadi suatu sayembara, namun kita mesti nya menyadari dalam sayembara menang kalah dalam itu adalah hal yang biasa karena yang di utamakan adalah sportifita, lantas hal itu tidak terjadi, di hari ini yang kalah menyusun konsep untuk membangun jalur yang baru, seakan tidak menerima kekahlaannya, dan yang menangpun menjadi egois dan sombong. aneh tapi nyata, rakyat tehanyut dalam dua perairan yang berbeda, sehingga rakyat kadang pasrah mau di bawah ke mana arusnya, mereka hanya mengikuti arah arus itu.
Dalam perkembangan dunia hari ini, kekuasaan sering ramai di perebutkan, ibarat sedang terjadi suatu sayembara, namun kita mesti nya menyadari dalam sayembara menang kalah dalam itu adalah hal yang biasa karena yang di utamakan adalah sportifita, lantas hal itu tidak terjadi, di hari ini yang kalah menyusun konsep untuk membangun jalur yang baru, seakan tidak menerima kekahlaannya, dan yang menangpun menjadi egois dan sombong. aneh tapi nyata, rakyat tehanyut dalam dua perairan yang berbeda, sehingga rakyat kadang pasrah mau di bawah ke mana arusnya, mereka hanya mengikuti arah arus itu.
Sering kita temukan sifat para publik figur yang terperangkap dengan godaan setan akan kekuasaan dalam kehidupan sehari-hari, akhirnya yang tidak kita inginkan terjadi bisa saja dapat terjadi, kata prof mafud kita sedang tersandra akan kejahatan, apa saja kejahatan-kejahatan itu, contoh sederhanan nya adalah, money politik, pengubar kebenciaan, pemfitaan SARA, dan masih banyak lagi, mengapa hal itu dapat terjadi, karena sesungguhnya kita tak beriman, iman yang kita miliki tidak seutuhnya melebur dalam akhlak dan budi nurani kita, sehingga kita mudah di tahklukan oleh setan yang datang dengan berbagai tawaran-tawaran kejahatan.
Setan ada dalam Panggung kekuasaan ia telah membuka ruang pertarungan yang dasyat, manusia semacam terhipnotis sehingga rela melakukan apa saja baik halal maupun tidak halal demi mencapai kemenangan dalam pertarungan. semburan api kualitas dan sportifitas telah di matikan dengan lautan keserahkaan, akhlak dan nurani, di timbun dengan kemunafikan di depan publik. seperti acara layar kaca yang penuh dengan sandiwara dan rakyat sebagai penontonnya.
Sumbangsi atau kontribusi pemikiran larut dalam perdebatan yang sengit tanpa menghasilkan solusi serta tindakan nyata dari semua itu, rakyat terbelnggu akan semua itu, mereka sedang dalam penantian dan harapan datangnya pemimpin yang super hero, yang itdak terperangkap akan godaan setan untuk menyelamtkan mereka, bukankah ini sebuah harapan yang mulia ?, maka jika kita berniat menjadi pemimpin, jadilah pemimpin yang tidak terperangkap dengan godaan setan, jadilah pemimpin yang beriman berahklak yang bbaik dan berbudi nurani, dan jadilah pahlawan bagi rakyat mu, jangan jadi pemimpin yang suka mengubar kebencian, jangan jadi pemimpin yang mau menghalalkan segala cara demi kepentingan pribadi mu, janganlah jadi pemimpin yang menggunakan kekuasaan untuk menindas rakyat mu, karena Tuhan akan menghukum mu di akhirat sesuai tindakan kejahatanmu.
EmoticonEmoticon