Memperingati Dies natalis GMNI ke-65 Tahun “Bangsa Menanggapi Revolusi 4.0”


Perayaan Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Kampus Unitri tepanya di ruangan C.11 ,Minggu (24/3).
Dewan Pimpinan Komisariat Fisip Unitri Malang merangkaiakan momem disnatalis GMNI dengan Focus Group Discation (FGD) yang di hadiri oleh setiap delegasi setiap komisariat GMNI cabang Malang,yaitu: Komisariat Pertanian Unitri,Saintek Kanjuruhan,Wisnu Wardana.
Di bawakan oleh Alumni Unmer Wenseslaus Fatlolon,SE Sebagai pengantar dalam dialog antara komisariat dan kader GMNI tesebut. Acara yang bertemakan”Bangsa Menanggapi Revolusi 4.0”itu di awali dengan sambutan-sambutan.
Viktorius Dala menjelaskan dalam sambutannya menjelaskan tema ini sebagai bentuk respon Organ gerakan dalam menanggapi kehadiran Revolusi 4.0 yang masih hangat di bicarakan disetiap lingkungan Organasasi gerakan karena  Revolusi 4.0 tentu juga sangat berdampak bagi  masyarakat yang belum siap   menerima kehadiran revolusi 4.0 ini karena secara sumber daya manusia belum siap menerimannya,dan begitu juga dengan infrastruktur terutama dalam hal jaringan/teknologi di daerah tertentu.
Dalam kajian yang di sampaikan oleh Wenseslaus Fatlolon,SE . selaku sebagai pengantar awal, Revolusi 4.0 merupakan suatu peperangan modal, ideologi pancasila ditengah dikecambuki oleh revolusi 4.0. lalu bagaimana untuk menanggapi untuk merubah probit oriented yang menguntukan segelintir orang dalam konteks ini adalah kacamata GMNI.
Dengan harapan bahwa nilai kritis yang di lembagakan yang terilhami oleh ideologi gerakan itu sendiri harus ada ruang kajian khusus tentang cyber. konteks revolusi harus ada kawalan yaitu kurikulum yang jelas.
Dari komisariat saintek kajuruhan Tan,menanggapi revolusi 4.0 ini dari dua aspek,aspek positif dan negati.beliau menekankan pada organisasi GMNI bahwa kita harus menanamkan benih-benih Marhaenisme melalui Network society,tetapi terlebih dahulu membenahi regulasi atau sistem dari sebuah lembaga serta pengembangan sumber daya manusia terlebih pada tubuh GMNI itu sendiri.
Lanjut yang disampaikan oleh Bung Herman delegasi dari komisariat Wisnu, dalam konteks pergerakan mari rapatkan barisan terutama dalam hal penyadaran (Mactvorming) untuk menanggapi revolusi 4.0 ini.
Dengan adanya revolusi 4.0 harus di iringi dengan sebuah program yaitu haru di kurikulumkan dan untuk infrastruktu di benahi,indonesia di serangi oleh kebijakan global yang dimana indonesia sebagai konsumtif.
Harapan dari Didy Gandur Ketua  GMNI komisariat fisip unitri dari hasil diskusi ini dapat memberikan pencerahan yang baru bagi organ gerakan terutama dalam hal kratifitas dalam teknologi dan melakukan konsep penyadaran (Macvorming) lewat media karena tuntutan Zaman kita Online maka kita hidup.



EmoticonEmoticon