Perayaan Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(GMNI) di Kampus Unitri tepanya di ruangan C.11 ,Minggu (24/3).
Dewan Pimpinan Komisariat
Fisip Unitri Malang merangkaiakan momem disnatalis GMNI dengan Focus Group
Discation (FGD) yang di hadiri oleh setiap delegasi setiap komisariat GMNI
cabang Malang,yaitu: Komisariat Pertanian Unitri,Saintek Kanjuruhan,Wisnu
Wardana.
Di bawakan oleh Alumni
Unmer Wenseslaus Fatlolon,SE Sebagai pengantar dalam dialog antara komisariat
dan kader GMNI tesebut. Acara yang bertemakan”Bangsa Menanggapi Revolusi 4.0”itu
di awali dengan sambutan-sambutan.
Viktorius Dala
menjelaskan dalam sambutannya menjelaskan tema ini sebagai bentuk respon Organ
gerakan dalam menanggapi kehadiran Revolusi 4.0 yang masih hangat di bicarakan
disetiap lingkungan Organasasi gerakan karena
Revolusi 4.0 tentu juga sangat berdampak bagi masyarakat yang belum siap menerima
kehadiran revolusi 4.0 ini karena secara sumber daya manusia belum siap
menerimannya,dan begitu juga dengan infrastruktur terutama dalam hal
jaringan/teknologi di daerah tertentu.
Dalam kajian yang di sampaikan oleh Wenseslaus
Fatlolon,SE . selaku sebagai pengantar awal, Revolusi 4.0 merupakan suatu
peperangan modal, ideologi pancasila ditengah dikecambuki oleh revolusi 4.0.
lalu bagaimana untuk menanggapi untuk merubah probit oriented yang menguntukan
segelintir orang dalam konteks ini adalah kacamata GMNI.
Dengan harapan bahwa
nilai kritis yang di lembagakan yang terilhami oleh ideologi gerakan itu
sendiri harus ada ruang kajian khusus tentang cyber. konteks revolusi harus ada
kawalan yaitu kurikulum yang jelas.
Dari komisariat saintek
kajuruhan Tan,menanggapi revolusi 4.0 ini dari dua aspek,aspek positif dan
negati.beliau menekankan pada organisasi GMNI bahwa kita harus menanamkan
benih-benih Marhaenisme melalui Network society,tetapi terlebih dahulu
membenahi regulasi atau sistem dari sebuah lembaga serta pengembangan sumber
daya manusia terlebih pada tubuh GMNI itu sendiri.
Lanjut yang disampaikan
oleh Bung Herman delegasi dari komisariat Wisnu, dalam konteks pergerakan mari
rapatkan barisan terutama dalam hal penyadaran (Mactvorming) untuk menanggapi
revolusi 4.0 ini.
Dengan adanya revolusi
4.0 harus di iringi dengan sebuah program yaitu haru di kurikulumkan dan untuk
infrastruktu di benahi,indonesia di serangi oleh kebijakan global yang dimana
indonesia sebagai konsumtif.
Harapan dari Didy Gandur
Ketua GMNI komisariat fisip unitri dari
hasil diskusi ini dapat memberikan pencerahan yang baru bagi organ gerakan
terutama dalam hal kratifitas dalam teknologi dan melakukan konsep penyadaran
(Macvorming) lewat media karena tuntutan Zaman kita Online maka kita hidup.
EmoticonEmoticon