Oleh: bung Yohan Hanoe
Kau tampak kurus kering
berbajukan pakaian bercompang-camping
bermandikan lumpur
bermodalkan cangkul
itulah kau petani marhaen
Kau marhaen, tak pernah mengenal lelah
tak pernah gentar, berjuang dan terus berjuang demi
memberih kesejahteraan untuk manusia
Panas dingin, hujan kau jadikannya sahabat
mencangkul dan terus mencangkul
menggarap sawah, ladang
itulah kau petani marhaen
Bentangan sawah, ladang itulah harta warisanmu
kau, marhaen perjuanganmu tak ternilai, jasamu
tak dapat dibayar
sekali cangkulanmu menghasilkan banyak makan mentah
kau menghabiskan hidupmu di ladang dan sawah
andai kata tak ada kamu marhaen,
apa yang akan terjadi dengan kaum hawa
Ladang dan sawah nanluas milikmu
kini terbentang puing-puing pencakar langit
kau marhaen yang dulu sejahtera kini jatuh tersungkur dan miskin
dibawah cengkraman para pemilik modal
kau marhaen sungguh malang nasibmu saat ini
Kau marhaen, jasamu kini tak dikenal
kau tertindas, diasingkan, dihisap oleh mereka yang dipandang hormat
kau marhaen kini hanya terdiam dan tunduk tanpa kata
kau marhaen lantunan doa ini untuk mu
merdeka.......
merdeka........
merdeka........
EmoticonEmoticon