Banyak sekali tafsiran mengenai indikator petani, namun bagi ku petani adalah penderita tahunan. Tak dapat di pungkiri bahwa nasib mereka setiap saman hanya begitu-begitu saja, dan bahkan demi mencari sekepeng rupiah demi menghidupkan keluarga harus dengan keringat darah dan air mata. penghasilan yang mereka harapkan sampai sekarang tak kunjung berubah. apa yang salah dengan negri ini ?, sang ploklamator bung Karno dalam teorinya Marhaenisme beliau mengatakan bahwa ada sebuah sistem yang menindas yakni sistem Kolonialisme.
Berkaca pada konteks kehidupan petani memang demikian, hari ini, sangat ekstrim ketika kita melihat fakta dalam kehidupan sang petani, hironisnya seakan-akan mereka belum merasakan kemerdekaan. kehidupan yang mereka jalani tak kalah beda dengan kehidupan pada zaman penjajahan (KOLONIALISME). Penindasan yang mereka rasakan selama bertahun-tahun, tak satupun yang mampu untuk melepaskan mereka. lantas ketika bercermin pada undang-undang dasar negara republik indonesia 1945 alinea pertama berbunyi "bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Bagiku itu cukup jelas, namun mengapa penjajahan masih dirasakan oleh kaum Marhaen ?, apakah nasib mereka telah di takdirkan oleh yang Maha Kuasa ?, ataukah bagi negara mereka itu budak yang tidak boleh mersakan kemegahan seperti kaum yang lainnya?, tidak kawan, mereka seharusnya sama dimata kita semua. bukalah mata dan hati anda dan rasakanlah penderitaan mereka, jangan biarkan merka terlarut dalam omong kosong para penguasa.
Sadarkah kita bahwa emas, kekayaan, dan harta yang kita miliki semua berasal dari merka ?, anda memeras habis-habisan semua yang mereka miliki hanya semata-mata demi kesenangan mu. Lantas diluar sana mereka terbuang dalam lembah penderitaan yang begitu dalam. mereka hanya mampu berpasrah diri atas kekejian yang kita lakukan, sekarang, mereka bahkan hanya mampu mengais sisah-siash puing kehancuran dinegeri mereka sendiri.
Negeri yang mereka harapkan mampu menghasilkan banyak uang, negeri yang mereka bela dengan darah untuk mengusir penjajah, karena mereka percaya negeri ini adalah surga kecil yang seharusnya dijaga demi anak cucu mereka. lantas mereka dihianati oleh anak cucu mereka sendiri, mereka dijajah dan jadikan budak oleh anak cucu mereka sendiri, mereka dijadikan bahan cacian, hinaan oleh anak cucu mereka sendiri.
Cerita tentang mereka tidak akan pernah habis, jikalau jasa-jasa mereka tidak dihargai sama sekali, benarkah mereka telah sejahtera atas harapan yang mereka ukir di atas cita-cita luhur bangsa kita ?, kawan bukalah jendela mu dan lihatlah di bawa sana masih terlentang seorang ibu yang tua dan kering, sedang mengais sehelai sampah untuk di jual agar mereka bisa makan. dimana nurani kita untuk membatu mereka ?, mereka terpaksa tersenyum didepan kita, tetapi dibelakang kita, mereka menangis mengharapkan sedeka dari kita.
Banyak harapan yang mereka punya, namun terlilit atas penindasan, inikah yang dinamakan kesejahtraan ?, mereka banyak ditipu daya oleh para politisi yang katanya memberikan bukti bukan janji. lantas bukti yang diberikan hanyalah penderitaan yang mereka rasakan sampai pada hari ini. Diluar sana mereka hanya tidur beratapkan alang, dan beralaskan daun pisang, seperti binatang yang dipelihara dalam kandang.
Sendi-sendi penindasan membuat mereka semakin tak berdaya, mereka pasrah sambil tersenyum diatas derita yang mereka rasakan. sungguh sangat sadis dan keji, namun tak kunjung berubah, negeriku masih memupuk keserakaan. menjadikan perbedaan sebagai tombak untuk menguasa. syair-syair kemerdekaan dikumandangkan atas penderitaan yang keji ini, lantas itu hanya sebatas obyek penghafalan. kata merdeka tak lagi dimaknai secara mendalam, para penguasa masih bergaya diatas harta yang mereka punya. tetapi nasib para petani belum juga berubah.
![]() |
Kutuliskan sebuah catatan untuk perlu direfleksikan demi membawa indonesia yang lebih sejahtera, bangkitlah wahai kaum pejuang pemikir pemikir pejuang, bahktikanlah dirimu seutuhnya demi mereka, bukan mencari panggung atas agar namamu terkenal, ingatlah perjuangan kita belum selesai. satukanlah barisanmu, bersama buruh tani, bersama GmnI abdi rakyat yang sejati. Berjuanglah secara dinamis Marhaen pasti menang !!!!.
EmoticonEmoticon