Demokrasi Diera Reformasi.


Indonesia sebagai banggsa yang plural yang mempunyai keberagaman dalam berbagai macam  aspek baik agama, suku budaya dan ras, membutuhkan suatu sistem yang baik dan mampu menyatukan keragaman itu.

Namun sesungguhnya sistem itu sudah ada dan sedang di jalani dinegeri kita yang tercinta ini, sistem itu dinamakan sitem demokrasi yang membutuhkan nilai-nilai yang humanis.

demokrasi merupahkan sebuah sistem yang dinilai baik dan dipakai dalam republik ini, demokrasi diera reformasi saat ini menjadi sebuah dasar pijakan bagi keberlangsungan berbangsa dan bernegara.

Menurut Dald, demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan yang dimana pemerintahan lahir dari rakat dan menjalankan amanah rakyat, dan rakyat yang berkuasa dalam sebuah negara(rakyat harus menag), tetapi yang terjadi dinegara ini berbanding terbalik, dimana sebagian penguasa salah menggunakan akses kekuasaannya, karena merasa paling besar dan punya tahkta kekuasaan.

Melihat pola demokrasi di negeri ini, seperti yang di katakan Pakar ahli ekonomi Risal Ramli, demokrasi kita hari ini adalah demokrasi kriminal, yang telah menghasilkan banyak perampok.

Terjadi benturan antara si-penguasah dan rakyat didalam ruang demonstrasi belum dapat memberikan solusi yang ideal, padahal itupun berlandaskan aspirasi rakyat. Sedangkan demonstrasi adalah pemberian solusi kepada sesuatu hal yang salah di negeri ini.

Sejalan dengan itu, sebagian perilaku elit politik tidak mencerminkan nilai-nilai politik yang baik, lantas kita ketahui bersama minimnya pemahaman politik yang dimiliki oleh masyarakat mengakibatkan buruk nya citra dari politik itu sendiri.

Makin merak nya problem politik yang terjadi karena demokrasi kita hari ini menyajikan para pemimpin yang telah menyalagunakan kekuasaan, dan bertindak seperti binatang yang berpolitik, hal ini menjadi catatan penting yang perlu kita refleksi bersama.

Karena perlu kita ingat kembali bahwa sesungguh nya jalan revormasi telah kita lalui bersama, dan dari jalan revormasi itulah kita harapkan indonesia mampu menciptakan demokrasi yang humanis, bukan cawofanis atau juga bukan demokrasi otoriter, tetapi demokrasi humanis yang bersendikan Pancasila.

Dengan demikian mengutip solzhenitsyn berkata, Dengan berdiam tentang kejahatan yang keji, dengan menguburkannya jauh di dalam diri kita…., kita menanamnya. Kelak kejahatan yang ditanam itu pun akan tumbuh beribu-ribu lipat. 

Maka di akhir tulisan ini, saya mengajak kita bangsa indonesia yang sebagai bangsa yang besar untuk tidak menanamkan dan memupuk kejahatan yang keji tetapi kuburkanlah nilai-nilai yang humanis agar terciptanya indonesia yang rukun dan damai serta adil dan sejahtera.


EmoticonEmoticon