Dahulukala ada sebua kerajaan di ufuk timur nusantara namanya kerajaan surya. Kerajaan surya dipimpin oleh seorang raja yang tangguh bernama raja kaspar. Kaspar mempersunting Alekza menjadi permasyurinya dan mereka di anugerahi seorang putri yang sangat cantik parasnya bernama putri Yuni.
Dalam perjalanannya, putri dari kedua mempelai itu tumbuh menjadi seorang anak yang sangat berbakti dan sayang kepada orang tua, putri yuni sama sekali tak ingin menjatuhkan harkat dan martabat keluarganya, oleh sebab itu dalam kesehariannya Yuni tak pernah keras atau bertindak yang semenah-menah kepada rakyatnya atau siapapun, bahkan yang terjadi yuni selalu membatu rakyatnya jika ada rakyatnya yang susah.
Tetapi di sela-sela kehidupan yang lain, terdapat seorang pemuda yatim piatu yang hidup di pinggiran kota kerajaan surya. Pemuda itu adalah si-kurus, ya memang begitulah julukan yang diberikan oleh orang-orang sekelilingnya, entah mengapa, mungkin Karena pemuda itu tak punya nama saat dia dilahirkan orang tuanya yang sedang tertimpah penyakit akhirnya meninggal dunia karena tak ada satupun yang memberikan sedikit pertolongan, sementara itu si-kurus dengan sendirinya tumbuh dan dibesarkan oleh alam, sungguh malang nasib pemuda yatim piatu itu. Namun kini si-kurus tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan gaga perkasa. Keseharian pemuda yatim piatu itu adalah berburu di hutan.
Suatu ketika pada masa kejayaan nya kerajaan surya pernah mengalahkan ratu kegelapan dari selatan, namanya ratu kuntil, sang ratu kegelapan Ini di kalahkan raja kaspar dalam pertarungan perang yang bergirilia saat merebut desa tifa. Momentum itu di kenal dengan sebutan surya tifa jaya, tak hanya itu kerajaan surya pada masa nya pun di kenal tangguh karena dipimpin oleh seorang raja yang kuat dan cendikiawan. Namun siapa sangka ketangguhan dan cendikiawan raja kaspar menjadikan dirinya angkuh dan sombong hati. Kerajaan surya yang pernah di kenal dengan kerajaan yang bermartabat kini berubah serentak menjadi kerajaan yang menyeramkan karena dengan katangguhan nya meneror daerah-daerah di sekilingnya, tak satupun yang berani melawan atau bahkan bertindak yang tidak-tidak.
Pada suatu hari Putri Yuni meminta izin kepada ayahnya untuk keluar melihat-lihat panorama kerajaan. Raja kaspar mengisinkannya dan memerintahkan beberapa dayang untuk menemani Putri Yuni. Sangatlah senang hati putri Yuni karena di izinkan ayahnya atas permintaannya, baru sekali ini putri Yuni diizinkan keluar kerajaan, karena pada hari-hari sebelumnya putri Yuni selalu di kurung kedua orang tuanya dengan alasan di luar kerajaan banyak kejahatan. perjalan putri sangat memuaskan hatinya dengan panorama kerjaan surya.
mata hari mulai terbenam putri memtuskan untuk kembali ke kerajaan sesuai perintah ayahnya, sembari menyiapkan diri, dengan keadan yang tergesah-gesah tanpa disadari kalung emas yang di berikan oleh ibunda permasyuri ratu alekza jatuh. Sesampainya putri di kerajaan barulah putri menyadari akan kejadian itu, ingin sekali hati putri untuk melaporkan kepada orang tuanya atas kejadian tersebut tetapi putri Yuni takut di marahi, akhirnya mendiamkannya saja.
Hari mulai gelap, setelah habis berburu si-kurus pulang dari hutan melewati jalan yang di lewati sang putri pada saat melihat-lihat panorama kerajaan. Dalam perjalanan si-kurus menemukan kalung putri yang jatuh, sejenak pemuda itu memberentikan langkah kaki nya dan mengambil kalung emas milik putri. Senang hati pemuda itu, karena baru pertama kali si-kurus melihat bendah yang begitu indah, akan tetapi di sela-sela kesenangannya, dalam fikiran si-kurus di benturkan dengan pertanyaan milik siapakah kalung itu, setelah difikir-fikir kalung ini pasti milik orang kerajaan, tanyanya dalam hati. Si-kurus memutuskan untuk mengantarkan kalung itu kepada raja, maka disimpan nya kalung itu dalam kantongnya lalu melanjutkan perjalanan nya.
Namun ternyata ada seorang warga yang melihat kejadian itu, sehingga mendahului si-kurus ke kerajaan dan melaporkan kepada raja. Sayangnya laporan laki-laki itu ternyata tidak sesuai dengan fakta di lapangan, laki-laki tua itu mmbuat laporan kepada raja kaspar bahwa si-kurus yang merampok emas milik putri Yuni. Laporan itu sengaja di ubah faktanya dengan harapan laki-laki tua itu bisa di berikan hadia dari raja. Dan benar laki-laki tua itu di berikan hadiah dari raja kaspar atas laporan yang dipalsukannya itu. Sangat marah hati raja kaspar setelah mendengar laporan dari si-tua tadi. Tanpa bertanya kepada putrinya, Raja kaspar memerintahkan ulubalang nya untuk pergi menangkap si-kurus dan membawanya ke tengah alun-alun kerajaan utntuk di hukum mati.
Sesampainya ulubalang raja ke tempat kediaman si-kurus mereka langsung menangkap si-kurus dan membawanya ke alun-alun kerajaan untuk di hukum mati sesuai titah raja. Di tengah alun-alun telah tersrdia sebuah gantungan tempat dimana orang yang melawan raja dihukum mati. Heran dan takut hati si-kurus, Sempat pemuda itu ingin bertanya sebenarnya apa yang sedang terjadi tetapi tidak di izinkan oleh para ulubalang raja. Sehingga dengan tabah dan pasrah, si-kurus menerima semuanya, dalam hati si-kurus berdoa kepada dewa, katanya ya dewa kalau memang ini lah jalan mu apalah daya hamba hanya manusia biasa, biarkan kehendakmu yang terjadi bukan kehendakku. Doa pemuda malang itu dalam hati. Dengan diam dan terharu si-kurus hanya bisa merenung musibah yang tak terduga itu.
Sesampainya di alun-alun kerajaan si-kurus di naikan ke sebuah gantungan yang telah di persiapkan untuk di gantung. Kejadian itu disaksikan oleh seluruh rakyat kerajaan surya, hanya putri Yuni yang tidak hadir dalama tragedi itu, karena dirinya sama sekali tak mendengar berita apa-apa, bahkan dirinya tak merasakan suasan yang mengerikan itu, dayang-dayangpun dilarang oleh ayahndanya sang raja untuk tidak menceritakan informasi apa-apa kepadanya, mungkin karena orang tuanya tak ingin melibatkan dirinya, karena putri Yuni sering jantungan ketika melihat hal yang keji dan menyeramkan.
Namun seketika seorang ulubalangan kerajaan hendak memutuskan tali yang telah dililit di leher si-kurus tiba-tiba seekor singa raksasa mengamuk dan memporak ambikan wilaya kerajaan surya di tengah-tengah keramaian orang yang sedang menyaksikan tragedi malam itu. Singa raksasa itu nyaris membunuh hampir sekian puluh jiwa rakyat kerajaan surya.
Seorang pengawal kerajaan yang menyaksikan kejadian tragis itu langsung menemui sang raja dan melaporkan kepadanya. Mendengar berita itu raja kaspar menjadi gugup dan ketakutan. Raut wajahnya yang tangguh bercucuran keringat dan gemetar, tat kala berita itu membuat goyang jiwa dan raganya. Karena panik raja kaspar mebuat surat pengunguman dan menyruh ulubalangnya menyebar luaskan pengunguman itu. Isi dari dalam surat pengunguman raja kaspar memerintahkan barang siapa yang mampu membunuh singah itu, hadianya adalah kawin dengan putri satu-satunya yakni putri Yuni.
mendengar berita itu hampir seluruh pendekar berdatangan dari berbagai ilmu silat di penjuru dunia setelah mendengar kabar dari raja kaspar untuk membunuh singa raksasa itu, namun tak ada satupun di antara mereka yang mampu membunuh singa raksasa itu.
Si kurus yang sedang berada diatas gantungan, bertirak kepada raja dan meminta izin untuk raja agar nyawanya menjadi taruhan atas kejadian yang menimpa dirinya. Katanya tuanku biar hamba yang menjadi taruhan nyawa hamba, mungkin dengan ini hamba dapat mengembalikan nama baik hamba kepada tuan sekaligus pengabdian hamba kepada tuan tutur pemuda yang nyaris di hukum mati itu kepada raja kaspar. Baiklah engkau kuizinkan untuk membuktikan kata-kata mu, jawab raja kepada si-kurus sambil menyruh ulubalabalangnya melepaskan ikatan pada leher si-kurus. Setelah tali selasai di lepaskan dari lehernya, si-kurus dengan berani menuju singa raksasa itu dan bertarung denganya.
Dalam perjalanan menuju singa raksa itu, si-kurus tak lupa berdoa, dalam hatinya dia memohon kekuatan dari dewa untuk menaklukan singa raksasa itu. Pertarungan yang sengit telah dimulai si-kurus vs singa raksa. Pertarungan yang tragis itu disaksikan oleh raja bersama permasurinya ratu alekza dan Putri Yuni anakanya dan juga seluruh rakyat kerajaan surya.
kurang lebih satu jam si-kurus bertarung dengan singa raksasa itu, namun pada akkhirnya singa raksasa itu berhasil di kahlakan oleh si-kurus, singa raksasa itu mati di tangan pemuda malang si-kurus. Pemuda malang itu berhasil membuktikan kata-katanya kepada raja kaspar.
Melihat keberanian si-kurus Dengan senang bercampur sedih hati raja kaspar bangga terhadap si-kurus. Raja kaspar mendatangi si-kurus di sela-sela kelelahan nya melawan singga raksasa, raja kaspar menepuk pundak pemuda itu dan meminta maaf kepadanya atas kejadian tadi, suasana terharu terjadi di tengah-tengah mereka.
Seusai kejadiian itu raja kaspar menyuruh ulubalangnya menghantarkan si-kurus ke kerajaan, sesampainya di kerajaan, di panggilnyalah Yuni putri satu-satunya itu untuk menyertui perkawinan mereka, sesuai titah raja yang ditulis dalam surat pengunguman. Dan di depan rakyat kerajaan surya, raja kaspar mengikat kedua sijoli itu dengan perjamuan yang sangat luar biasa.
EmoticonEmoticon