BERIKAN AKU SEPULUH PEMUDA MAKA AKAN KU GUNCANG DUNIA

BERIKAN AKU SEPULUH PEMUDA
MAKA AKAN 
KU GUNCANG DUNIA


PPAB GmnI Komisariat Fisip dan Pertanian UNITRI
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GmnI ) komisariat FISIP dan PERTANIAN Universitas Tribhuana Tungga Dewi (UNITRI) Malang, mengadakan kaderisasi anggota baru di Bumbung Caffe, Jln. Tlogo Agung pada minggu ( 26/11/2017 ), Kegiatan dengan tema Berikan Aku Sepuluh Pemuda Maka Akan Ku Guncang Dunia ini di hadiri oleh 50 anggota baru, Demisoner, dan pengurus aktif.

Menurut Didi selaku ketua pelaksana, Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) ini adalah salah satu program utama dalam organisasi GmnI, dengan tujuan untuk mensahkan kader sebagai anggota GmnI komisariat secara resmi, selain itu kegiatan ini bertujuan untuk membekali kader dengan muatan ideologi organisasi dan materi ke-GmnI-an, serta materi yang berwawasan kebangsaan.

"Tujan dari kegiatan ini untuk melegitimasi kader agar sah secara administratif, selain itu kegiatan ini merupakan proses awal bagaimana kader baru di beri pemahaman terkait ideologi". Jelas Didi saat memberikan sambutan.

Hal yang sama juga di tegaskan oleh Salah satu Alumni GmnI Novri Bunga saat memberikan materi tentang Marhaenisme, Novri menegaskan agar kader GmnI harus dan terus mendalami ideologi marhaenisme sebagai
azas perjuangan organisasi.

" Marhaenisme adalah idiologi perjuangan yang mewakili seluruh rakyat Indonesia, Marhaenisme menolak adanya penghisapan, penindasan, dan kemiskinan secara struktural". Tutur Novri.

Sambung Novri, bahwa kader saat ini, begitu belum paham akan gerakan organisasi, terutama pergerakan bersama rakyat kecil. "pemaknaan akan marhaenisme, yang dilupakan dari azas kesejarahan. Inilah yang membuat kita buta memandang persoalan-persoalan ril yang dihadapi saat ini. Padahal, Sukarno menggunakan filsafat Meterialistik, Dialektika, dan Historis ( MDH ) sebagai arah kerja atau marhaenisme itu sendiri".

Dalam pemateri lainnya juga terdapat proses pendoktrinasian terus ditanamkan kepada anggota, agar kader GmnI selalu berjuang pada garis perjuangannya.

"Kader GmnI, harus berjiwa Nasionalis, cinta akan tanah air, cinta akan budaya, dan cinta akan sesama manusia, Bukan cinta akan luar, seperti ke-korea-an, ke barat-baratan". Tegas Oskar ketika membawakan meteri tentang Nasionalisme.

Kemudian dilanjutkan dengan materi Sarina yakni berbicara seputar kesetaran gender yang dibawakan oleh Komisaris Fisip Youngki dan Komisaris Pertanian Angki, dan materi terakhir mengenai keGmnI-an yang dibawakan oleh perwakilan Dewan Pimpinan Cabang Malang (DPC) Yanto. 

Acara ini kemudian berakhir dengan pengukuhan kader baru oleh ketua DPC Malang Dion Pale dengan dibacakan sumpah dan diikuti oleh seluruh peserta PPAB dari dua komisariat yang ada di Unitri.
(B.Yohan Hanoe)


1 komentar:


EmoticonEmoticon